• Posted by : Ahmad Nabiel Selasa, 21 Oktober 2014

     
      Pada masa kolonialisme banyak gubernur jenderal yang berkuasa di Indonesia baik pada masa pemerintahan Belanda maupun masa pemerintahan Inggris. Diantaranya ada Herman Willem Daendels dan Thomas S. Raffles. Nah pada artikel kali ini saya akan memfokuskan untuk membahas masa pemerintahan kedua orang tersebut. Selamat Membaca !



    A. Masa Pemerintahan Herman Willem Daendels




          Ia adalah seorang politikus Belanda yang menjabat menjadi Gubernur Jenderal di Hindia Belanda yang ke-36. Masa pemerintahannya berkisar anatara tahun 1808-1811 yang pada saat itu Belanda tengah dikuasai Perancis.
         Hal ini bermula ketika Napoleon Bonaparte merasa perlu untuk menduduki Belanda karena letak geografisnya yang dekat dengan Inggris. Sehingga Napoleon membubarkan Republik Bataaf dan mendirikan Koninkrijk Holland (Kerajaan Belanda) yang rajanya diangkat oleh Napoleon Bonaparte yaitu Louis Napoleon sebagai Raja Belanda.
         Karena Indonesia berada di bawah ancaman Inggris, Napoleon membutuhkan orang  yang kuat untuk mempertahankan daerah jajahannya. Karena itulah Louis Napoleon mengangkat Herman Willem Daendels sebagai gubernur jenderal di Indonesia.

    1. Kebijakan Pemerintahan Daendels
         Daendels memiliki pandangan-pandangan yang sangat mendukung terhadap perubahan liberal. Ia berangan-angan agar dapat memajukan pertanian dan perdagangan. namun dalam pembuatan kebijakan-kebijakannya ia bersikap diktator yanng membuat masa pemerintahannya sangat singkat dan masyarakat hanya mengingat kekejamannya. Kebijakan Daendels antara lain :

    a. Bidang Birokrasi Pemerintahan

    • Membubarkan Dewan Hindia Belanda yang berperan  sebagai dewan legislatif pendamping yang diganti denagn Dewan penasihat. Salah seorang yang cakap ialah Mr.Muntinghe.
    • Membagi Pulau Jawa menjadi 9 prefektur dan 31 Kabupaten. Dimana setiap Prefektur dikepalai oleh seorang prefek (residen) yang barada langsung dibawah pemerintahan Wali Negara. Setiap Prefek membawahi beberapa bupati
    • Menjadikan Bupati sebagai pegawai pemerintahan Belanda dan diberi pangkat sesuai ketentuan Belanda.
    b. Bidang Hukum dan Peradilan
    • Pembagian jenis pengadilan yaitu untuk orang Eropa, orang Timur dan Pribumi.
    • Pemberantasan Korupsi tanpa pandang bulu, termasuk bangsa Eropa. Tetapi Daendels sendiri terjerat dalam kasus korupsi besar-besaran dalam penjualan tanah kepada pihak swasta.
    c. Bidang Militer dan Pertahanan
         Sebagai tugas utamanya untuk mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris, Daendels membuat beberapa kebijakan yang mendukukng militer sebagai berikut.
    • Membuat jalur antara Anyer-Panarukan, baik sebagai jalur ekonomi maupun jalur pertahanan,
    • Menambah jumlah angkatan perang menjadi 20.000 dari sebelumnya yang hanya berjumlah 3000
    • Membuat pabrik senjata di Semarang dan Gresik. Akibat blokade Inggris yang menghalangi pasokan senjata.
    • Membangun pangkalan angkatan laut di Ujung Kulon dan Surabaya.
    d. Bidang Ekonomi dan Keuangan
    • Membentuk Dewan Pengawas Keuangan Negara (Algemene Rekenkaer) dan pemberantasan korupsi.
    • Mengeluarkan uang keras.
    • Memperbaiki gaji karyawan.
    • Pajak in natura (contingenten) dan sistem penyerahan wajib (Verpichte Leverantie) yang diterapkan zaman VOC yang tetap dilanjutkan, bahkan ditingkatakan.
    • Monopoli perdagangan beras.
    • Preanger Stelsel,kewajiban bagi rakyat Priangan dan sekitarnya untuk menanam tanaman ekspor (kopi).
    e. Bidang Sosial
    • Kerja rodi terhadap rakyat untuk membangun jalan Anyer-Panarukan.
    • Membiarkan perbudakan.
    • Menghapus upacara penghormatan kepada residen, sunan dan sultan.
    • Membuat jaringan pos dengan memanfaatkan kuda pos.

    2. Akhir Kekuasaan Herwan Willem Daendels
         Faktor jatuhnya Daendels antara lain sebagai berikut.
    a. Kebencian Masyarakat akibat kekjaman dan kesewenang-wenangan yang dilakukan.
    b. Sikap otoriter terhadap raja-raja Banten, Yogyakarta dan Cirebon yang menimbulkan pertentangan.
    c. Penyelewengan dalam penjualan tanah kepada pihak swasta dan manipulasi penjualan istana Bogor.
    d. Buruknya sistem administrasi pemerintahan.

        Akhirnya Louis Napoleon menarik Daendels kembali, dan mempertimbangkan bahwa ia telah baerbuat seoptimal mungkin di Indonesia. Kemudian ia pun diangkat menjadi panglima perang yang kemudian dikirim ke Rusia.

        Ok... untuk kali ini saya cukupkan sampai disini dulu. Untuk selanjutnya saya akan membahas tentang kebijakan-kebijakan yang dilakukan Thomas S. Raffles.    


    0 komentar

  • Copyright © 2013 - Nisekoi - All Right Reserved

    Kumpulan Cerita Iseng Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan